Rabu, 25 Februari 2015

Contoh Pertanyaan Wawancara Karya Tulis Ilmiah beserta Jawabanya


DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

A.           Guru:

Pertanyaan:

1.             Menurut Ibu/Bapak,  apa saja dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan formalin dan boraks pada jajanan siswa?
2.             Menurut  Ibu/Bapak, apakah manfaat dilakukan penyuluhan tentang bahaya dari penggunaan formalin dan boraks?
3.             Menurut Ibu /Bapak, apa saja ciri-ciri dari jajanan yang mengandung boraks?
4.             Menurut Ibu/Bapak, apa saja ciri-ciri dari jajanan yang mengandung formalin?
5.             Bagaimana reaksi tubuh bila mengkonsumsi jajanan yang mengandung formalin dan boraks?
6.             Mengapa setelah mengonsumsi formalin dan boraks dalam jangka waktu yang panjang dapat mengakibatkan dampak yang buruk terhadap kesehatan?
7.             Menurut Ibu/Bapak bagaimana seharusnya peredaran formalin dan boraks yang diatur dalam Negara Republik Indonesia?
8.             Menurut Ibu/Bapak mengapa formalin dan boraks dapat dikategorikan sebagai  bahan karsinogenik?
9.             Menurut Ibu/Bapak apa saja yang perlu disosialisasikan mengenai formalin dan boraks?
10.         Bagaimanakah cara Ibu/Bapak untuk menguji kandungan boraks dan formalin dalam jajanan?

Jawaban :

1.             Dampaknya tidak terlihat dalam jangka waktu yang pendek. Untuk dapat terlihat maka boraks/formalin harus diakumulasi terlebih dahulu dalam tubuh. Gejala langsung yang dapat kita lihat, antara lain : mual dan pusing. Sedangkan gejala yang muncul secara tidak langsung, antara lain : kanker, gangguan pada hati, dan gangguan pada ginjal
2.             Supaya para siswa mengenal tindakan preventif sebelum terkena dampaknya supaya lebih dapat menyeleksi jajanan yang mengandung dan tidak mengandung boraks/formalin.
3.             Tekstur jajanan yang mengandung boraks akan lebih kenyal, jajanan tidak mudah basi dalam jangka waktu 2-3 hari dalam suhu kamar, sedangkan pada jajanan yang tidak mengandung bahan kimia, normalnya hanya bertahan selama 1 hari dalam suhu kamar. Biasanya jajanan ini memiliki rasa yang asin dan juga pahit, tetapi rasa pahit dari jajanan biasanya masih tertingggal di bagian pangkal dari lidah.
4.             Tekstur jajanan yang mengandung formalin cenderung tidak memiliki perbedaan yang mencolok. Namun bila dicium biasanya terdapat aroma obat di dalam jajanan, semakin menyengat aroma dari obat tersebut maka semakin pekat konsentrasi  formalin dari jajanan tersebut. Dari rasa hampir tidak ada perbedaan rasa dari jajanan yang mengandung formalin dengan yang tidak. Untuk lebih jelasnya maka diperlukan pengujian laboratorium.
5.             Pertama di bagian pangkal lidah akan terdapat rasa pahit yang tertinggal. Kemudian ketika jajanan yang mengandung formalin atau boraks bergerak menuju kerongkongan maka akan meninggalkan rasa sakit di faring yang kerap disebut dengan faringitis. Ketika berada di lambung maka akan menyebabkan perasaan mual dan kembung. Hal ini terjadi karena formalin dapat berubah menjadi gas. Formalin/boraks kemudian akan diserapke pembuluh darah untuk di edarkan ke seluruh tubuh. Hal ini akan mengakibatkan rasa sering haus, rasa sering haus ini juga akan mengakibatkan rasa ingin buang air kecil. Jika jajanan tersebut masih dikonsumsi dalam jangka panjang, maka hal yang paling utama terjadi adalah kanker hati.
6.             Karena dosis formalin/boraks sudah melebihi ambang batas, maka hal ini akan menyebabkan dosisnya tidak dapat diserap oleh hati. Formalin/boraks yang tidak dapat diserap oleh hati  kemudian akan bergerak bersama darah melalui pembuluh darah menuju ke ginjal. Ginjal akan menyerp dosis formalin/boraks yang tidak dapat diserap hati. Apabila terdapat kerusakan pada ginjal, maka formalin/boraks akan  kembali terbawa lagi ke dalam darah yang sudah dibersihkan oleh ginjal untuk diedarkan seluruh tubuh terutama otak dan jantung. Hal ini juga mengakibatkan dosis formalin/boraks dapat terakumulasi dalam otak yang dapat mengakibatkan kanker otak.
7.             Untuk formalin dan boraks tentunya dapat dengan mudah untuk dibeli di pasaran tanpa memerluka ijin dari dokter. Ketidak tahuan dosis aman dari penggunaan formalin dan boraks inilah yang kemudian membuat para pedagang untuk menambahka formalin dan boraks dengan takaran sendiri. Hal ini juga dilakukan demi mendapat keuntungan yang besar.
8.             Tubuh sendiri tidak dapat menetralkan atau menguraikan formalin dan boraks dalam jumlah yang besar. Hal ini tentu akan mengakibatkan zat tersebut terakumulasi dalam organ-organ tubuh. Yang memicu terjadinya kanker.
9.             Untuk sosialisasi kepada siswa kita hanya perlu menunjukkan saja bahaya dari penggunaan formalin/boraks serta ciri-cirinya. Paling tidak kader dari UKS dapat memberi contoh agar siswa tidak mengkonsumsi jajanan yang mengonsumsi jajanan yang mengandung formalin/boraks.
10.         Dapat kita lakukan dengan uji nyala. Menggunaka asam sulfat pekat yang ditambahkan dengan methanol, kemudian kita sulut dengan api. Apabila pinggiran dari api berwarna kehijau-hijauan maka dapat dipastikan apabila jajanan tersebut positif mengadung boraks. Untuk menguji ada atau tidaknya kandungan formalin dalam jajanan, kita dapat menggunakan larutan kalium permanganat. Jajanan yang dicurigai mengandung formalin kemudian kita masukkan kedalam larutan kalium permanganat. Apabila warna dari kalium permanganat yang semula berwarna ungu berubah menjadi bening maka jajanan tersebut positif mengandung formalin.


B.            Siswa     :

Pertanyaan       :

1.             Apakah Anda dapat menyebutkan apa saja dampak negatif dari boraks dan formalin dalam jajanan?
2.             Dapatkah anda menyebutkan apa ciri-ciri dari jajanan yang mengandung boraks?
3.             Dapatkah Anda menyebutkan apa ciri-ciri dari jajanan yang mengandung formalin?
4.             Apakah manfaat diadakan penyuluhan mengenai bahaya dari penggunaan boraks dan formalin dalam jajanan siswa?
5.             Menurut anda mengapa formalin dan boraks digolongkan sebagai zat kimia berbahaya?
6.             Apa yang anda lakukan bila jajanan yang anda konsumsi terindikasi mengandung formalin/boraks?
7.             Menurut Anda  mengapa boraks/formalin dilarang digunakan sebagai bahan campuran jajanan?
8.             Apa saja yang perlu disosialisasikan mengenai formalin dan boraks?
9.             Menurut Anda apa saja yang dapat dilakukan untuk menekan penggunaan formalin dan boraks dalam jajanan?
10.         Bagaimanakah cara anda untuk menguji adanya kandungan boraks dan formalin dalam jajanan yang anda konsumsi?                                                                           


Jawaban           :

1.             Dalam jangka panjang boraks/formalin yang terus-terusan dikonsumsi akan mengakibatkan pengakumulasian didalam organ-organ tubuh yang dapat menyebabkan berbagai penyakit terutama kanker.
2.             Memiliki tekstur yang cenderung baik, lebih kenyal, dan lebih tahan lama
3.             Akan sulit untuk basi, biasanya dapat bertahan lebih lama daripada jajanan yang tidak mengandung bahan pengawet atau bahan yang mengandung bahan pengawet alami
4.             Menambah wawasan siswa mengenai ciri-ciri jajanan yang mengandung formalin/boraks dan supaya tahu dampak negatif dari mengonsumsi jajanan yang mengandung formalin/boraks
5.             Apabila digunakan secara terus-menerus walaupun dalam dosis yang sedikit, maka akan menyebabkan akumulasi formalin/boraks didalam tubuh sehingga menimbulkan dampak yang negatif dalam jangka waktu yang panjang.
6.             Apabila sudah terjadi kecanduan maka yang akan dilakukan adalah mengurangi konsumsi dari jajanan tersebut secara terus-menerus hingga hilang rasa ingin mengonsumsinya lagi. Namun lebih baik jika dapat dihindari mengkonsumsi jajanan tersebut sebelum kecanduan.
7.             Untuk membuat jajanan lebih awet dan memperbaiki terkstur sehingga mendapatkan laba yang besar
8.             Untuk siswa yang perlu disosialisasikan, antara lain : ciri-ciri dari formalin dan boraks, dampak negatif dari jajanan yang menggunakan formalin dan boraks, serta cara untuk mengetahui kandungan formalin dan boraks dalam jajanan.
9.             Dapat menggunakan bahan pengawet alami atau cara alami untuk mengawetkan jajanan untuk menggantikan penggunaan formalin, serta menggunakan bahan pengenyal alami untuk menggantikan penggunaan boraks.
10.         Dapat dilihat dari ciri-cirinya, antara lain : sukar membusuk, sangat kenyal, serta berbau menyengat.





Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar