Senin, 16 Februari 2015

Apa Itu Sistem Saraf Tepi


Image result for sistem saraf tepi


             Sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar. Sistem saraf sadar meliputi sistem saraf kepala (kranial). Sedangkan, sistem saraf tidak sadar dibagi menjadi dua macam, yaitu saraf simpatik dan parasimpatik.   

Sistem saraf sadar

Sistem saraf sadar (kraniospinal) merupakan saraf yang mengatur gerakan yang dilakukan secara sadar. Sistem saraf sadar dibagi menjadi dua macam, yaitu kranial dan spinal. Sistem saraf kranial atau kepala disusun oleh 42 pasang  saraf yang keluar dari otak. Saraf kranial berhubungan dengan reseptor dan efektor untuk daerah kepala. Sedangkan, saraf spinal disusun oleh 31 pasang saraf yang  keluar dari sumsum tulang belakang.

       Saraf Kranial

Dua belas pasang saraf keluar dari permukaan belakang otak manusia, terdiri atas saraf sensorik dan saraf motorik. Dua belas pasang saraf kranial ini menerima informasi dan mengendalikannya dalam bentuk aksi dari berbagai organ dan bagian-bagian kepala, di antaranya mata, telinga, hidung, lidah, dan wajah. Meskipun saraf kranial tampaknya hanya merespons rangsang di sekitar kepala, ada beberapa pasang saraf yang merespons kotak suara, pangkal tenggorokan, detak jantung, paru-paru, dan saluran pencernaan.

Tabel Jenis dan Fungsi Saraf Kranial

No.
Nama Neuron
Jenis Neuron
Fungsi
1
Olfaktorius
Sensorik
Mencium
2
Optikus
Sensorik
Melihat
3
Okulomotorius
Motorik
Mengerling
4
Trokearis
Motorik
Menggerakkan bola mata
5
Trigeninus
MotorikSensorik
MengunyahSakit, tekanan, pedas,dan suhu
6
Abdusen
Motorik
Menggerakkan bola mata
7
Fasialis
MotorikSensorik
Mimik mukaMengecap
8
Vestibuloakustikus
Sensorik
Keseimbangan danmendengar
9
Glosofaringus
MotorikSensorik
MenelanMengecap
10
Vegus
MotorikSensorik
Menelan dan sekresi getah lambungSakit dan lapar
11
Asesorius
Motorik
Bicara dan menggerakkanKepala
12
Hipoglosus
Motorik
Bicara, mengunyah, danMenelan

b    Saraf Spinal

Sumsum tulang belakang membentuk banyak pasangan saraf. Pada manusia terdapat 31 pasang saraf. Setiap pasang saraf keluar dari celah yang terbentuk antara 2 vertebra. Setiap pasang saraf ini merespons rangsang kegiatan tubuh, di luar daerah kepala. Seluruh saraf spinal merupakan gabungan saraf sensorik (aferen) dan motorik (eferen). Saraf spinal berhubungan dengan sistem kerja saraf otonom

Sistem saraf tak sadar

            Sistem saraf tidak sadar ataus saraf otonom dibagi menjadi dua bagian, yaitu  saraf simpatik dan parasimpatik yang memiliki susunan  dan fungsi yang khas.

Sistem saraf simpatik

            Sistem saraf simpatik terdiri atas serangkaian urat  kembar berupa ganglion-ganglion yang tersebar di beberapa daerah, seperti daerah leher, daerah dada, daerah pinggang, dan daerah pelvis.  Serabut saraf simpatik berfungsi untuk merangsang kerja otot jantung, otot-otot tak sadar semua pembuluh  darah, dan semua alat-alat dalam, seperti lambung, pankreas,dan usus. Selain itu, merangsang serabut motorik sekretorik pada kelenjar keringat dan mempertahankan tonus semua otot, termasuk tonus otot sadar.

Sistem saraf parasimpatik

            Susunan saraf parasimpatik berupa jaringan susunan  saraf yang berhubungan dengan ganglion-ganglion yang  tersebar di seluruh tubuh. Sistem saraf parasimpatik memiliki fungsi kebalikan dari saraf simpatik.

            Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang belakang dan menuju organ yang bersangkutan. Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks dan juga membentuk ganglion. Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.

Fungsi Saraf Parasimpatik :

• mengecilkan pupil
• menstimulasi aliran ludah
• memperlambat denyut jantung
• membesarkan bronkus
• menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan
• mengerutkan kantung kemih

Fungsi Saraf Simpatik 

• memperbesar pupil
• menghambat aliran ludah
• mempercepat denyut jantung
• mengecilkan bronkus
• menghambat sekresi kelenjar pencernaan
• menghambat kontraksi kandung kemih Otak

(Sumber, www.sridianti.com)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar