Kubis yang diberi hormon giberilin dalam konsentrasi yang besar akan mengalami pertumbuhan yang mencolok |
Hormon
Giberelin adalah
hormon tumbuhan yang berperan dalam proses perkembangan dan perkecambahan.
Giberelin akan merangsang pembentukan enzim amilase yang berfungsi untuk
memecah senyawa amilum yang terdapat di endosperm (cadangan makanan) menjadi
senyawa glukosa. Glukosa tersebut menjadi sumber energi bagi pertumbuhan
tanaman.
Hormon ini berfungsi secara
sinergis (bekerja sama) dengan hormon auksin. Selain itu, hormon
giberelin juga memiliki fungsi dalam proses pembentukan serbuk sari (polen), memperbesar
ukuran buah, merangsang pembentukan bunga, dan mengakhiri masa dormansi biji.
Giberelin dengan konsentrasi tinggi juga akan merangsang pembentukan akar.
Giberelin ditemukan
oleh seorang ilmuwan Jepang bernama Eiichi Kurosawa pada tahun 1926
yang meneliti penyakit padi "bakanae". Hormon ini
pertama kali diisolasi oleh Teijiro Yabuta dari jamur Giberella
fujikuroi pada tahun 1935. Ketika itu, ia sedang mengamati penyakit Banane
pada tumbuhan padi. Padi yang terserang oleh sejenis jamur memiliki pertumbuhan
yang cepat sehingga batangnya mudah patah. Jamur ini kemudian diberi nama
Gibberella fujikuroi yang menyekresikan zat kimia bernama giberelin.
(Sumber, isjustyogaa.blogspot.com)
0 komentar:
Posting Komentar